(Sensor Radiasi Surya Berbasis Prinsip Thermopile)
Pyranometer RK200-03 dibuat berdasarkan prinsip thermopile; elemen penginderaannya terdiri dari thermopile berlapis dengan banyak kontak yang dililit dan dilapisi. Permukaan sensor dilapisi dengan cat hitam berdaya serap tinggi untuk meningkatkan sensitivitas terhadap radiasi matahari.
Pada sensor ini, kontak panas terletak di permukaan sensor, sedangkan persimpangan dingin berada di dalam badan sensor. Perbedaan suhu antara kontak panas dan dingin menghasilkan gaya gerak listrik (electromotive force) melalui efek termoelektrik yang sebanding dengan intensitas radiasi matahari.
Untuk mengurangi pengaruh suhu lingkungan sekitar, sensor ini dilengkapi dengan sirkuit kompensasi suhu yang dirancang khusus agar efek suhu tidak memengaruhi karakteristik pengukuran sensor.
Sensor radiasi pyranometer adalah perangkat pemantauan yang dirancang untuk mengukur tingkat radiasi matahari secara akurat. Sebagai komponen penting dalam penelitian meteorologi dan klimatologi, sensor ini memegang peranan kunci dalam menganalisis keseimbangan energi di planet kita.
Dilengkapi dengan teknologi canggih, sensor pyranometer secara presisi mengukur irradiansi surya hemisfer total dengan menangkap radiasi matahari langsung maupun tersebar (difus). Konstruksi yang kokoh memastikan ketahanan jangka panjang bahkan dalam kondisi lingkungan yang keras, sehingga cocok digunakan untuk berbagai aplikasi seperti stasiun cuaca, instalasi energi surya, dan sistem pemantauan pertanian.
Dengan sensitivitas tinggi dan offset termal rendah, sensor ini memberikan pengukuran yang dapat diandalkan, sangat penting untuk memahami pola iklim dan mengoptimalkan sumber energi terbarukan. Sensor radiasi pyranometer adalah alat yang sangat dibutuhkan oleh para ilmuwan, peneliti, dan insinyur dalam upaya mereka mencari solusi berkelanjutan sekaligus mengungkap misteri dunia yang terus berubah.
Kotoran (soiling) yang menempel pada kaca modul surya merupakan salah satu faktor utama yang memengaruhi efisiensi pembangkitan daya di pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Perangkat pemantauan kotoran ini menggunakan teknologi pengukuran polutan berbasis cahaya biru (blue light pollutant measurement technology) untuk mendeteksi tingkat penumpukan debu dan kotoran secara presisi.
Perangkat ini mudah dipasang langsung di area susunan panel surya (PV array) dan dapat diintegrasikan dengan sistem manajemen pembangkit listrik untuk pemantauan otomatis dan real-time.
(Sensor Radiasi Surya Berbasis Prinsip Thermopile)
RK200-03 diproduksi berdasarkan prinsip thermopile; elemen penginderaannya terbuat dari thermopile berlapis dengan banyak kontak yang dililit dan dilapisi. Permukaan sensor dilapisi dengan cat hitam berdaya serap tinggi untuk meningkatkan sensitivitas terhadap radiasi matahari.
Pada sensor, kontak panas berada di permukaan sensor, sedangkan persimpangan dingin terletak di dalam badan sensor. Perbedaan suhu antara kontak panas dan dingin menghasilkan gaya gerak listrik (electromotive force) akibat efek termoelektrik yang sebanding dengan intensitas radiasi matahari.
Untuk mengurangi pengaruh suhu lingkungan sekitar, sensor ini dilengkapi dengan sirkuit kompensasi suhu yang meminimalkan efek suhu terhadap karakteristik sensor, sehingga menjaga keakuratan pengukuran.
RK120-08 bekerja dengan prinsip waktu tempuh gelombang ultrasonik (ultrasonic transit-time) untuk mengukur kecepatan angin secara akurat. Anemometer ini memiliki keunggulan berupa bobot yang ringan, tanpa komponen yang bergerak, serta daya tahan tinggi, menjadikannya ideal untuk penggunaan jangka panjang di berbagai kondisi lingkungan.