Mikrometer Diameter Lubang Bor (Desain Baru) Mikrometer dengan desain baru ini adalah perangkat mekanis yang digunakan untuk mengukur diameter lubang baut atap (roof bolt hole) sepanjang kedalamannya. Unit standar memiliki rentang pengukuran 25 hingga 55 mm, dengan versi lebih besar 30 hingga 60 mm juga tersedia. Alat ini dapat dimasukkan hingga kedalaman 3 meter dari mulut lubang bor.
Dengan mekanisme tarik-ukur yang halus, pengukuran diameter lubang bor menjadi lebih mudah dan praktis dibanding sebelumnya.
Dirancang kokoh untuk pekerjaan berat, alat ini dilengkapi tiga lengan dapat mengembang untuk pengukuran diameter yang presisi, mudah digunakan, serta dilengkapi cincin kalibrasi untuk memeriksa akurasi secara berkala.
Sistem Pemantauan Lereng Terintegrasi ini dirancang untuk memberikan solusi real-time dalam mendeteksi pergerakan tanah dan perubahan stabilitas lereng. Dengan integrasi penuh antara sensor, data logger, sistem alarm, dan komunikasi radio, sistem ini memastikan peringatan dini dapat segera dikirimkan kepada tim lapangan maupun pusat kendali.
Fitur Utama:
Pemantauan 24/7 – mendeteksi pergerakan mikro maupun pergeseran besar pada lereng.
Alarm Otomatis – notifikasi instan melalui sirene, SMS, atau email ketika ambang batas terlampaui.
Radio Telemetry – komunikasi nirkabel jarak jauh yang andal untuk lokasi terpencil.
Integrasi Multi-Sensor – mendukung akselerometer, tilt meter, piezometer, dan sensor geoteknik lainnya.
Rugged & Tahan Cuaca – dirancang untuk beroperasi di lingkungan ekstrem, baik tambang, bendungan, maupun area konstruksi.
Australian Made – ESS Designed & Built – kualitas teruji untuk kebutuhan pemantauan geoteknik di seluruh dunia.
Ekstensometer Batang Lubang Bor Ekstensometer batang lubang bor adalah instrumen berbiaya rendah namun andal, digunakan untuk mentransmisikan seluruh perpindahan jangkar dari bidang patahan pada batuan atau zona pergerakan pada massa tanah menuju pelat referensi leher lubang, baik melalui pembacaan mekanis maupun elektrik.
Instrumen ini umumnya dipasang pada lereng alami maupun lereng galian untuk memantau kestabilan lereng, dan bahkan dapat mendeteksi penurunan tanah (settlement) jika dipasang dengan tepat.