Pemantauan Kinerja HVAC dengan Data Logger


Tantangan dalam Mengelola Kinerja HVAC pada Gedung Komersial
Operator dan manajer gedung menghadapi tantangan besar dalam menjaga kenyamanan kerja sambil mengoptimalkan kinerja peralatan mekanis yang sudah tua, sekaligus menekan biaya energi. Jika peralatan HVAC sudah usang atau tidak memiliki sistem kontrol yang memadai, menjaga kenyamanan dengan biaya yang efisien bisa menjadi sangat sulit—bahkan tidak mungkin.
Meski biaya energi biasanya hanya sekitar 1% dari total pengeluaran operasional gedung (jika dibandingkan dengan gaji penghuni), pengeluarannya cukup fleksibel dan bisa dikendalikan. Hemat energi berarti peningkatan langsung pada keuntungan perusahaan.
Insentif untuk Efisiensi Energi dan Peningkatan Nilai Gedung
Di banyak wilayah, perusahaan utilitas dan pemerintah daerah menawarkan insentif efisiensi energi yang membantu menurunkan biaya operasional dan sekaligus meningkatkan kenyamanan ruang. Pemerintah federal juga menyediakan insentif pajak untuk peningkatan efisiensi pada bangunan komersial.
Namun, mengidentifikasi peluang penghematan dan memverifikasi hasil dari inisiatif efisiensi energi secara mandiri tetap menjadi tantangan, terutama bagi mereka yang memiliki sumber daya dan pengalaman terbatas.
Menuju Sertifikasi Bangunan Ramah Lingkungan (LEED)
Saat ini, semakin banyak pemilik gedung yang mengejar sertifikasi LEED (Leadership in Energy and Environmental Design). Sertifikasi ini mengharuskan gedung untuk memenuhi target tertentu dalam hal konsumsi energi dan kualitas lingkungan
Kenyamanan dan Kualitas Lingkungan Dalam Ruang: Prioritaskan Penghuni
Sebagian besar waktu manusia dihabiskan di dalam ruangan, dan mereka mengharapkan kenyamanan dalam berbagai kondisi. Sistem HVAC dirancang untuk menjaga suhu ruangan, mengontrol kelembapan, dan menyediakan udara segar secara konsisten demi kenyamanan penghuni.
Memahami Kenyamanan: Tidak Bisa Menyenangkan Semua Orang
Hasil penelitian ilmiah mengenai kenyamanan menunjukkan fakta yang sudah diketahui oleh para pengelola gedung: Anda tidak bisa menyenangkan semua orang. Bahkan ketika suhu dan kelembapan ruangan berada pada tingkat yang dianggap nyaman, sekitar 20% penghuni mungkin masih merasa terlalu panas atau terlalu dingin.
Tingkat kenyamanan seseorang dapat berbeda tergantung pada usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas, dan pakaian yang dikenakan.
Standar ASHRAE 55: Acuan Resmi untuk Menilai Kenyamanan
ASHRAE (American Society of Heating, Refrigerating and Air-Conditioning Engineers) telah mengembangkan Standar 55, yaitu pedoman resmi untuk menentukan kondisi termal yang nyaman bagi manusia. Standar ini menjelaskan bagaimana mengukur dan memprediksi kenyamanan berdasarkan data suhu, kelembapan, dan faktor lainnya.
Faktor Pakaian dan Aktivitas Fisik dalam Kenyamanan Ruangan
- Pakaian berperan penting dalam persepsi suhu. ASHRAE menggunakan satuan “clo” untuk mengukur tingkat isolasi pakaian:
- Setelan jas pria = 1 clo
- Rok selutut, atasan lengan pendek, dan sandal wanita = 0.5 clo
- Aktivitas fisik juga memengaruhi kenyamanan. Satuan “met” digunakan untuk mengukur aktivitas metabolik:
- Pekerja kantor duduk = 1 met
- Seseorang yang berolahraga di gym = 3–5 met
Mengetahui apa yang dikenakan penghuni dan seberapa aktif mereka membantu dalam menentukan suhu dan kelembapan optimal agar kenyamanan tercapai.
Pentingnya Mengontrol Kelembapan Ruangan
Istilah “bukan panasnya, tapi lembapnya” bukan sekadar ungkapan—itu fakta. Tubuh manusia mengandalkan proses penguapan (berkeringat) untuk menjaga suhu tubuh. Dalam kondisi udara kering, penguapan lebih efektif, sehingga terasa lebih sejuk.
Namun, kelembapan tinggi bisa menimbulkan rasa tidak nyaman:
- Terasa lengket saat panas
- Terasa lembap dan dingin saat suhu rendah
Itulah sebabnya mengukur kelembapan relatif menjadi bagian penting dalam evaluasi kenyamanan ruangan.

Menentukan Zona Nyaman Berdasarkan Standar ASHRAE 55 dan Data Logger
Menurut Standar ASHRAE 55, suhu antara 71°F hingga 78°F (sekitar 22°C – 26°C) pada kondisi sangat kering dapat memberikan kenyamanan bagi 80% populasi yang tidak aktif (sedentary) dan mengenakan pakaian dengan nilai 1 clo. Namun, jika kelembapan relatif naik menjadi 70% hingga 80%, rentang suhu yang nyaman turun menjadi 68°F hingga 75°F (sekitar 20°C – 24°C).
Bagi orang yang mengenakan pakaian lebih ringan (sekitar 0.5 clo), suhu nyaman naik sekitar 5°F (sekitar 3°C).
Evaluasi Kenyamanan Ruangan dengan Data Logger HOBO MX1101
Alat pencatat data seperti HOBO MX1101 Bluetooth Low Energy sangat ideal untuk mengukur suhu dan kelembapan secara bersamaan. Data yang dikumpulkan membantu menentukan apakah kondisi ruangan masuk dalam zona kenyamanan sesuai Standar 55.
Jika pengukuran menunjukkan bahwa suhu dan kelembapan berada dalam zona nyaman namun keluhan penghuni masih muncul, periksa apakah pakaian yang dikenakan sesuai dengan suhu yang tersedia. Contohnya, seseorang yang berpakaian untuk aktivitas luar ruangan akan merasa tidak nyaman di suhu yang ideal untuk 1 clo.
Manfaat Data Logger dalam Menganalisis Masalah Kenyamanan
Data logger memberikan informasi berbasis waktu yang sangat berguna, seperti:
- Menunjukkan apakah ruangan lambat pulih dari pengaturan suhu malam hari (setback/setup).
- Mendeteksi kenaikan suhu akibat panas matahari (solar gain) di sore hari.
- Menunjukkan apakah ketidaknyamanan hanya terjadi pada waktu atau tempat tertentu.
Dengan informasi ini, solusi dapat diterapkan dengan lebih tepat, seperti:
- Memprogram ulang termostat
- Menambahkan pelindung jendela atau tirai
- Menyeimbangkan aliran udara antar zona
Visualisasi Zona Nyaman (Comfort Zone)
Standar ASHRAE 55-2004 memetakan zona kenyamanan berdasarkan suhu dan kelembapan untuk aktivitas sedentary.
- Zona merah menunjukkan rentang nyaman bagi orang dengan 1 clo
- Zona biru untuk 0.5 clo
Menariknya, zona ini cenderung miring ke kiri pada grafik suhu vs. kelembapan — hal ini mencerminkan kenyataan bahwa orang merasa lebih nyaman pada suhu lebih rendah jika kelembapan tinggi, berkat efek pendinginan dari penguapan keringat di kulit.

Cara Mengevaluasi Kenyamanan Ruangan Menggunakan Data Logger
Untuk mengevaluasi kenyamanan sebuah ruangan, gunakan data logger yang dapat merekam suhu udara dan kelembapan relatif dengan interval waktu setiap 15 menit. Hasil pengukuran ini kemudian dibandingkan dengan grafik zona kenyamanan ASHRAE Standard 55, untuk menentukan apakah kondisi ruangan sesuai dengan standar kenyamanan termal.
Penempatan Data Logger dan Mengatasi Stratifikasi Suhu dalam Ruangan
Agar pengukuran kenyamanan ruangan menggunakan data logger efektif, penting untuk memahami penempatan yang tepat dan mengenali faktor-faktor yang memengaruhi distribusi suhu, seperti stratifikasi.
Tips Penempatan Data Logger HVAC yang Efektif
- Posisi Tengah Ruangan
Setidaknya satu data logger harus diletakkan di tengah ruangan, pada area aktivitas utama penghuni. - Dekat Jendela Besar
Tambahkan logger tambahan sekitar 1 meter (3 kaki) dari jendela terbesar. Jendela sering menyebabkan:- Pemanasan akibat sinar matahari langsung (solar gain)
- Pendinginan radiasi dari suhu luar yang dingin
- Area dengan Perkiraan Suhu Ekstrem
Letakkan data logger di area yang dicurigai memiliki suhu lebih panas atau dingin dari rata-rata, untuk mendeteksi masalah lokal. - Dekat Termostat (Jika Tidak di Tengah Ruangan)
Untuk memverifikasi apakah termostat bekerja dengan benar, tempatkan data logger di sampingnya dan bandingkan pembacaan suhu. - Sensor Eksternal di Register Udara
Gunakan sensor eksternal untuk mengukur suhu udara yang keluar dari register/saluran pasokan HVAC, agar dapat mengevaluasi suhu udara yang disuplai ke ruangan.
Memahami Stratifikasi Suhu dan Pengaruhnya terhadap Kenyamanan
Stratifikasi suhu terjadi ketika udara hangat naik dan udara dingin turun, menciptakan perbedaan suhu antara lantai dan langit-langit.
- ASHRAE Standard 55 memberikan panduan ketinggian pengukuran suhu:
- Perbedaan suhu hingga 6°F (±3°C) antara kepala dan kaki dapat menyebabkan 40% penghuni merasa tidak nyaman.
- Menempatkan termometer dan termostat pada ketinggian yang sesuai penting untuk mencerminkan suhu aktual yang dirasakan penghuni.
Solusi untuk Mengurangi Stratifikasi dan Meningkatkan Sirkulasi Udara
- Gunakan Data Logger Multi-Channel
Perangkat seperti HOBO U12-013 dapat menggunakan dua sensor eksternal sekaligus untuk mengukur suhu di dekat lantai dan langit-langit. Ini membantu memetakan sejauh mana stratifikasi terjadi. - Tingkatkan Sirkulasi Udara
- Tingkatkan laju aliran udara dari unit HVAC
- Gunakan kipas langit-langit jika unit atap tidak dapat disesuaikan
Bahkan kipas dengan kecepatan rendah dapat memberikan efek pencampuran udara yang cukup untuk mengurangi stratifikasi secara signifikan, terutama di area dengan plafon tinggi (high-bay areas).
Kesimpulan: Optimalkan Pemantauan dan Kenyamanan Ruangan
Dengan penempatan data logger yang strategis, pemahaman tentang stratifikasi suhu, dan solusi pengaturan aliran udara, operator gedung dapat meningkatkan kenyamanan termal penghuni secara signifikan — serta mengoptimalkan performa sistem HVAC.
Mengatasi Masalah Stratifikasi dan Reverse Stratifikasi pada HVAC
1. Meningkatkan Aliran Udara untuk Mengurangi Stratifikasi
Stratifikasi terjadi saat udara hangat naik ke atas dan udara dingin tetap di bawah, menciptakan perbedaan suhu yang terasa tidak nyaman. Salah satu cara paling efektif untuk mengatasinya adalah dengan meningkatkan aliran udara di ruangan.
Jika unit HVAC tidak bisa disesuaikan, kipas langit-langit bisa membantu. Bahkan kipas yang bergerak pelan sudah cukup untuk mencampur udara hangat dan dingin, terutama di ruangan dengan langit-langit tinggi.
2. Reverse Stratifikasi: Udara Dingin Langsung Jatuh ke Bawah
Dalam beberapa kasus, udara dingin dari sistem pendingin bisa langsung jatuh ke bawah sebelum sempat bercampur dengan udara ruangan. Ini disebut reverse stratification dan membuat penghuni merasa sangat dingin di area tertentu.
Masalah ini sering terjadi jika:
- Udara suplai terlalu dingin
- Kecepatan hembusan terlalu rendah
- Diffuser tidak dirancang untuk menyebar udara secara merata, seperti kisi logam berlubang
3. Solusi: Gunakan Data Logger untuk Memantau Suhu Udara
Untuk mendeteksi reverse stratification, gunakan data logger seperti HOBO U12-013. Tempatkan sensor di saluran udara atau diffuser. Jika suhu udara suplai di bawah 55°F (sekitar 13°C), itu bisa jadi penyebab ketidaknyamanan.


Fenomena Aliran Udara Dingin dari Slot Diffuser dalam Gambar Termal
Dalam gambar termal di bawah ini, udara dingin bersuhu 45°F keluar dari slot diffuser di pojok kanan atas dan mengalir di sepanjang langit-langit. Namun, kecepatan aliran udara tidak cukup kuat untuk menjaga udara tetap di langit-langit (terlihat sebagai pita hijau).
Akibatnya, udara dingin turun dari langit-langit langsung ke orang yang berada di bawahnya, menimbulkan ketidaknyamanan lokal.

Risiko Dumping Udara Dingin pada Sistem Pendingin
Sulit menentukan suhu pasti kapan udara dingin dari sistem HVAC akan “dump” atau langsung jatuh ke bawah. Namun, semakin rendah suhu udara suplai, semakin besar kemungkinan hal ini terjadi.
Sistem yang menyediakan udara di bawah 55°F (13°C) biasanya dirancang khusus dengan diffuser berkecepatan tinggi dan tingkat pencampuran udara yang tinggi untuk mencegah masalah ini. Jika udara suplai kurang dari 55°F dan terjadi dumping, perlu dilakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menemukan penyebab suhu udara suplai yang terlalu rendah.
Kualitas Udara Dalam Ruangan (Indoor Air Quality / IAQ)
Selain suhu dan kelembapan, kualitas udara dalam ruangan juga sangat memengaruhi kenyamanan dan rasa sejahtera penghuni.
Kualitas udara seperti seni: kamu tahu saat mengalaminya, tapi sulit didefinisikan secara tepat. Secara umum, udara yang baik adalah yang bebas bau, polutan, dan kesan pengap atau pengap.
Mengukur kualitas udara secara langsung rumit karena kita harus mengukur hal-hal yang tidak seharusnya ada, bukan hal yang memang ada.
Standar Ventilasi untuk Kualitas Udara yang Baik
Daripada mengukur polutan satu per satu, ASHRAE Standard 62.1 merekomendasikan tingkat ventilasi tertentu berdasarkan:
- Jumlah penghuni
- Luas bangunan
- Aktivitas yang dilakukan
Ventilasi yang cukup memastikan udara segar masuk, menghilangkan bau dan produk limbah dari manusia serta material bangunan, sehingga meningkatkan kenyamanan dan kesehatan di dalam ruangan.
Menyeimbangkan Kualitas Udara dan Konsumsi Energi dalam Sistem HVAC
Menambahkan udara luar memang meningkatkan kualitas udara dalam ruangan, tapi juga meningkatkan beban pemanasan dan pendinginan. Jadi, menjaga kualitas udara tetap baik sambil menghemat energi adalah sebuah tantangan keseimbangan.
Sistem HVAC biasanya dirancang untuk memberikan udara luar sesuai kebutuhan saat jumlah penghuni maksimal. Akibatnya, saat gedung tidak penuh, udara luar yang masuk seringkali berlebihan dan membuang energi.
Solusi: Ventilasi Terkontrol Berdasarkan Permintaan (Demand-Controlled Ventilation / DCV)
Salah satu cara menghemat energi tanpa mengorbankan kualitas udara adalah dengan memasang sistem DCV. Sistem ini menggunakan sensor karbon dioksida (CO₂) sebagai indikator berapa banyak orang yang berada di dalam ruangan.
Ketika jumlah orang bertambah, kadar CO₂ meningkat jika ventilasi tidak disesuaikan. Dengan DCV, ventilasi diatur otomatis sesuai kebutuhan nyata, mengurangi pemborosan energi.
Standar Ventilasi menurut ASHRAE 62.1
ASHRAE Standard 62.1 merekomendasikan:
- 5 hingga 10 CFM (kaki kubik per menit) udara luar per orang,
- ditambah 0,06 hingga 0,18 CFM per kaki persegi luas lantai.
Biasanya, ini menghasilkan rata-rata sekitar 15 CFM per orang dan kadar CO₂ sekitar 1.000 ppm.
Interpretasi Kadar Karbon Dioksida (CO₂) dalam Ruangan
- 700–1.000 ppm: Ventilasi dianggap baik dan memadai untuk kenyamanan penghuni.
- Di bawah 700 ppm: Ventilasi berlebihan, artinya bisa ada peluang menghemat energi dengan DCV.
- Di atas 1.000 ppm: Ventilasi kurang efektif, perlu ditingkatkan.

Menghitung Konsentrasi Karbon Dioksida (CO₂) Dalam Ruangan
Konsentrasi CO₂ di dalam ruangan (Cbuilding) dipengaruhi oleh:
- Jumlah orang yang ada (Nperson)
- Tingkat aktivitas mereka
- Jumlah udara segar yang masuk (Vperson)
Rumusnya adalah: Cbuilding=NpersonVperson+CoutdoorC_{building} = \frac{N_{person}}{V_{person}} + C_{outdoor}Cbuilding=VpersonNperson+Coutdoor
Dimana:
- Cbuilding = Konsentrasi CO₂ di ruangan (ppm)
- Coutdoor = Konsentrasi CO₂ di udara luar, sekitar 350 ppm
- Nperson = Jumlah CO₂ yang dihasilkan setiap orang, antara 0,01–0,04 CFM tergantung aktivitas
- Vperson = Jumlah udara segar yang masuk per orang, dalam satuan CFM
Menghitung Jumlah Udara Segar yang Diberikan per Orang
Jika ingin mengetahui berapa banyak udara segar yang sebenarnya masuk ke ruangan per orang, rumusnya bisa diubah menjadi: Vperson=NpersonCbuilding−CoutdoorV_{person} = \frac{N_{person}}{C_{building} – C_{outdoor}}Vperson=Cbuilding−CoutdoorNperson

Menggunakan HOBO MX1102 untuk Memantau Kualitas Udara Dalam Ruangan
HOBO MX1102 dapat mengukur suhu, kelembapan relatif, dan konsentrasi karbon dioksida (CO₂) secara berkala. Data ini membantu menentukan apakah tingkat ventilasi sudah memadai.
Namun, perlu diingat bahwa sensor ini tidak mendeteksi semua jenis polutan. Produk salon kecantikan, bau masakan, pelarut kimia, dan bahan pembersih juga dapat menurunkan kualitas udara, tapi sulit diukur dengan alat ini.
Pentingnya Pengukuran CO₂ di Ruangan dengan Banyak Penghuni
Kadar CO₂ harus diukur terutama di ruang dengan jumlah orang yang tinggi, walau hanya sesekali digunakan. Mengukur CO₂ di saluran udara balik (return air duct) hanya memberikan nilai rata-rata keseluruhan dan tidak menunjukkan area mana yang bermasalah.
Ruang seperti ruang rapat, auditorium, bar, dan restoran biasanya memiliki jumlah penghuni yang sangat berubah-ubah.
Tindakan Jika Konsentrasi CO₂ Tinggi
Jika kadar CO₂ sering atau dalam waktu lama melebihi 1.000 ppm, ventilasi perlu diperiksa dan ditingkatkan.
Solusi yang bisa dilakukan:
- Meningkatkan aliran udara suplai
- Menambahkan sistem exhaust tambahan di area bermasalah
Langkah-langkah ini akan membantu meningkatkan kualitas udara dan kenyamanan penghuni.
Masalah Umum yang Ditemukan dalam Studi Retrocommissioning HVAC
Studi retrocommissioning sering mengungkap beberapa masalah berikut:
- Waktu operasi HVAC yang tidak dijadwalkan atau berlebih
- Strategi kontrol yang buruk dan kesalahan pemrograman
- Damper yang macet sehingga menyebabkan masuknya udara luar berlebihan
- Kebocoran katup yang membuat suhu udara suplai tidak terkontrol
- Kerusakan peralatan yang nyata
Peran Data Logger dalam Memperbaiki Masalah
Dengan menggunakan data logger untuk mendiagnosis masalah ini, operasi sistem HVAC dapat dikembalikan ke kondisi yang tepat dan bahkan dalam banyak kasus ditingkatkan dibandingkan strategi operasi awal.

Memantau Waktu Operasi Peralatan HVAC
Salah satu pemeriksaan paling mudah adalah memantau waktu operasi peralatan.
Di banyak gedung tanpa sistem kontrol otomatis, HVAC biasanya dihidupkan dan dimatikan dengan termostat program atau secara manual. Namun, seringkali termostat ini salah pengaturan, misalnya tidak menyesuaikan waktu saat perubahan daylight savings.
Pada gedung dengan sistem kontrol otomatis, terkadang kontrol sengaja dilewati sehingga HVAC terus berjalan tanpa henti.
Menggunakan Data Logger untuk Memeriksa Waktu Operasi
Data logger seperti Onset HOBO UX90-004 dapat memonitor status motor menyala/mati tanpa perlu sambungan listrik. Alat ini mendeteksi medan magnet yang terbentuk saat motor beroperasi.
Pasang data logger ini pada motor kipas atau kompresor untuk mengetahui kapan peralatan menyala dan mati, sehingga kamu bisa memverifikasi jadwal operasi.
Tips Keselamatan Saat Memasang Data Logger
Meski HOBO UX90-004 tidak memerlukan kerja langsung pada sirkuit listrik, tetap berhati-hati saat bekerja di dalam unit HVAC seperti air handler atau rooftop unit.
Motor kipas seringkali tidak memiliki pelindung sabuk atau berada di tempat yang sulit dijangkau. Meski kipas dalam posisi mati, bisa saja menyala otomatis.
Selalu matikan listrik sebelum memasang data logger, terutama jika ada bagian bergerak tanpa pelindung di dekat motor kipas. Setelah pemasangan, nyalakan kembali listrik dan pastikan lampu hijau pada logger berkedip saat motor beroperasi.

Masalah Compressor Short-Cycling pada Sistem Pendingin
Short-cycling terjadi saat kompresor pendingin menyala dan mati terlalu sering dalam waktu singkat. Hal ini biasanya disebabkan oleh:
- Sistem pendingin yang terlalu besar (oversized)
- Deadband termostat (selisih suhu hidup/mati) yang terlalu kecil
Masalah ini dapat menyebabkan:
Kontrol kelembapan yang buruk karena sistem tidak cukup lama beroperasi untuk menghilangkan kelembapan udara
Kerusakan dini pada peralatan karena terlalu banyak start/stop
Unit Rooftop dengan Dua Kompresor
Dalam contoh pada gambar (tidak ditampilkan di sini), arus listrik kompresor diamati pada unit rooftop dua tahap. Unit dua tahap seharusnya memberi kinerja lebih baik pada beban parsial.
Namun, hasil pengamatan menunjukkan bahwa kompresor tahap kedua sering menyala dan mati. Ini bisa menyebabkan:
- Umur peralatan lebih pendek
- Penurunan kemampuan sistem untuk menghilangkan kelembapan
- Indikasi bahwa kompresor tahap kedua terlalu besar (oversized)
Solusi yang Mungkin Dilakukan:
- Tinjau ulang ukuran sistem HVAC
- Tukar konfigurasi lead/lag, agar kompresor yang lebih besar bekerja di awal
- Perbesar deadband termostat untuk mengurangi frekuensi nyala/mati dan meningkatkan kemampuan dehumidifikasi

Jenis Kontrol Economizer pada HVAC
Ada dua jenis utama kontrol economizer (sistem yang menggunakan udara luar untuk pendinginan ruangan):
- Berdasarkan Suhu (Temperature-Based)
– Bekerja berdasarkan suhu udara luar dan udara balik. - Berdasarkan Enthalpi (Enthalpy-Based)
– Mengukur suhu dan kelembapan udara luar.
– Cocok untuk daerah beriklim lembap karena mempertimbangkan kelembapan.
Cara Kerja Economizer:
- Fixed Action: Hanya melihat kondisi udara luar.
- Differential Action: Membandingkan kondisi udara luar dan udara balik (return air).
Tipe Operasi Economizer:
- Non-Integrated:
– Hanya bekerja saat udara luar bisa memberikan 100% pendinginan.
– Beralih ke kompresor jika udara luar tidak cukup dingin. - Integrated:
– Tetap menggunakan udara luar bersama dengan sistem pendingin (kompresor) saat diperlukan.
– Lebih efisien dan fleksibel.
Aturan Pemasangan (Standar ASHRAE dan California):
- ASHRAE 90.1: Wajib ada economizer untuk sistem baru di atas kapasitas tertentu (tergantung zona iklim).
- California Title 24: Wajib gunakan integrated economizer untuk unit rooftop di atas 6 ton.
Masalah Umum pada Economizer
Meski hemat energi, 60–70% economizer yang ada tidak berfungsi dengan baik, karena:
- Sensor tidak akurat (kalibrasi salah)
- Aktuator atau penghubung rusak
- Pengaturan kontrol yang salah

Cara Kerja Ideal Economizer
Saat economizer berfungsi dengan baik:
- Jika udara luar lebih dingin dari udara balik → damper harus terbuka penuh (100%), hanya menggunakan udara luar.
– Dalam grafik, ini terlihat sebagai garis dengan kemiringan 1 (outdoor temp = mixed air temp). - Jika udara luar lebih panas → damper menutup hingga posisi minimum, biasanya sekitar 20%.
Jika pola ini tidak terlihat, bisa jadi ada masalah seperti:
- Sensor suhu atau kelembapan error
- Aktuator atau penghubung damper rusak
- Damper bocor
- Strategi kontrol salah
Cara Memantau dengan Data Logger
Gunakan data logger HOBO U12-013 untuk memantau:
- Suhu dan kelembapan udara luar
Tambahkan 2 sensor eksternal (seri TMC) untuk:
- Udara balik (return air)
- Udara campuran (mixed air)
Dengan kombinasi ini, kamu bisa menganalisis performa economizer secara lengkap.
Untuk Economizer Berbasis Enthalpi
Jika economizer dikontrol berdasarkan enthalpi (suhu + kelembapan):
- Gunakan 3 unit HOBO MX1101 untuk memantau:
- Udara luar
- Udara balik
- Udara campuran
- Data suhu dan kelembapan kemudian diolah menjadi nilai enthalpi dengan bantuan plugin Excel seperti:
- ¡Get Psyched! (KW Engineering)
- PsyFunc (Linric)
Suhu Udara Suplai Belum Optimal = Boros Energi
Salah satu peluang terbesar untuk menghemat energi pada sistem HVAC adalah dengan mengoptimalkan suhu udara suplai.
Masalah Umum pada Sistem VAV (Variable Air Volume)
- Banyak sistem VAV menggunakan satu jalur udara dingin (misalnya 55°F) untuk semua zona.
- Di zona tepi (pinggir gedung), biasanya ada pemanas tambahan (reheat) untuk menghangatkan udara sesuai kebutuhan.
Masalahnya:
- Udara yang sudah didinginkan harus dipanaskan lagi hingga 105°F → boros energi
- Jika pemanas tidak aktif atau zona tidak punya sistem reheat, ruangan bisa terasa terlalu dingin (overcooling)
- VAV box tetap mengalirkan udara meskipun tidak dibutuhkan, demi menjaga sirkulasi udara segar

Naikkan Suhu Udara Suplai = Hemat Energi & Lebih Nyaman
Contohnya, jika suhu udara suplai dinaikkan dari 55°F ke 65°F:
- Energi pemanas berkurang karena udara tidak perlu dipanaskan terlalu banyak di zona akhir
- Risiko overcooling (terlalu dingin) di zona lain juga menurun, karena suhu udara yang masuk ke ruangan lebih hangat

Sistem Pendingin Lama Sering Boros Energi
Dulu, banyak sistem pendingin dirancang untuk selalu mengirim udara pada suhu 55°F, tanpa mempertimbangkan apakah suhu ini benar-benar efisien atau nyaman.
Masalah lainnya:
- Saat ada keluhan ruangan panas, operator gedung sering menurunkan suhu suplai agar zona tertentu jadi lebih dingin.
- Tapi mereka sering tidak sadar, hal ini bisa membuat zona lain terlalu dingin dan mengganggu keseimbangan sistem secara keseluruhan.
Apa itu Supply Air Temperature Reset?
Supply air temperature reset adalah fitur yang mengatur suhu udara suplai secara otomatis agar sesuai dengan kebutuhan ruangan.
Biasanya digunakan di gedung dengan sistem otomasi canggih, tapi sekarang juga tersedia untuk unit AC kecil.
Cara Kerja:
- Dapat diatur berdasarkan:
- Kecepatan kipas VAV
- Suhu udara luar
- Pantau beberapa titik sekaligus:
- Suhu udara suplai (di air handler)
- Suhu udara yang keluar dari VAV box
- Suhu ruangan
- Suhu udara luar
Jika banyak ruangan terlalu dingin, artinya sistem bisa dioptimalkan dengan reset suhu suplai, untuk hemat energi dan tingkatkan kenyamanan.
Masalah Jika Suhu Suplai Terlalu Rendah
- Sistem VAV akan reheat (memanaskan ulang) udara dingin → boros energi
- Bisa menyebabkan ketidaknyamanan penghuni (terlalu dingin)
- Bisa jadi tanda ada kerusakan sistem, misalnya:
Untuk sistem DX (Direct Expansion – biasanya di rooftop units):
- Suhu suplai <55°F bisa berarti:
- Aliran udara terganggu (filter kotor, damper macet, saluran kecil)
- Kekurangan refrigeran → bisa menyebabkan evaporator membeku
- Akibatnya: aliran udara makin lemah, kapasitas pendinginan turun, sistem bisa mati
Jika terlihat es di evaporator, segera panggil teknisi untuk cek kebocoran refrigeran.
Untuk sistem air dingin (chilled water):
- Katup kontrol air dingin tidak menutup sempurna atau aktuator rusak
→ menyebabkan udara jadi terlalu dingin, padahal tidak dibutuhkan
Jenis-Jenis Data Logger
Tidak ada satu jenis data logger yang cocok untuk semua kebutuhan. Berikut adalah beberapa jenis yang umum digunakan:

Stand-alone Data Loggers
Data diunduh ke komputer (PC atau Mac) lewat USB
Kecil dan mudah digunakan
Ada dua pilihan:
Low-cost dengan sensor internal (ukur di lokasi logger)
Multi-channel dengan sensor eksternal (bisa mengukur di tempat berbeda dari lokasi logger)

Web-based Data Logging Systems
Cocok untuk monitoring HVAC dalam ruangan maupun di luar ruangan, seperti sistem HVAC di atap gedung
Akses data secara real-time dan jarak jauh lewat jaringan seluler, Wi-Fi, atau Ethernet
Bisa dikonfigurasi dengan berbagai sensor pintar eksternal
Didesain dengan enclosure tahan banting dan anti-tamper (aman dan kuat)

Wireless Data Nodes
Menggunakan jaringan MESH, otomatis mengalihkan sinyal jika ada hambatan tanpa perlu intervensi manual
Ideal untuk monitoring terpusat di lokasi bangunan
Menggabungkan fungsi data logger dan pemancar dalam satu perangkat
Mengirim data akurat dan real-time dari banyak titik ke komputer pusat (PC/Mac)
Menghilangkan kebutuhan pengambilan data manual dari masing-masing logger, menghemat waktu dan biaya
Memilih Data Logger
1. Akurasi Pengukuran
- Pilih data logger yang akurasinya sesuai kebutuhan aplikasi kamu.
- Perhatikan akurasi sepanjang rentang pengukuran, bukan cuma satu titik.
- Sebaiknya pilih yang akurasinya minimal dua kali lebih baik dari kebutuhan.
- Perhatikan juga resolusi (berapa detail data yang bisa dicatat) dan waktu respons alat.
- Jika ragu, mintalah rekomendasi dari supplier yang berpengalaman.
2. Software dan Kemudahan Konfigurasi
- Semua data logger butuh software untuk konfigurasi, tapi tingkat kemudahan berbeda-beda.
- Pilih yang mudah digunakan, tidak perlu keahlian teknis khusus (programming atau wiring).
- Biasanya koneksi ke PC atau perangkat mobile via USB, Wi-Fi, Bluetooth, dll.
- Software harus intuitif, mudah untuk mengatur interval pengambilan data, waktu mulai pencatatan, dan pengunduhan data.
- Software juga harus punya fitur grafik dan analisis yang baik, misalnya bisa membandingkan data dari beberapa lokasi.
- Untuk logger dengan Bluetooth, biasanya cukup pakai aplikasi gratis di ponsel.
3. Fitur Software
- Harus bisa memilih rentang data dalam grafik dan menampilkan nilai maksimum, minimum, rata-rata, dan standar deviasi dari data tersebut.
- Bisa menyimpan proyek analisis untuk penggunaan ulang.
- Memungkinkan ekspor data dengan mudah ke program lain seperti spreadsheet atau software pemodelan.
- Bisa mencetak grafik dan tabel untuk dokumentasi.
4. Daya Tahan Baterai
- Pilih data logger dengan daya tahan baterai minimal 1 tahun.
- Software sebaiknya memberi peringatan jika baterai mulai lemah.
- Tanyakan apakah baterai bisa diganti sendiri agar lebih praktis dan hemat biaya.
5. Kapasitas Memori
- Pastikan kapasitas memori cukup untuk frekuensi pengambilan data dan durasi pemakaian yang diinginkan.
- Jika tidak yakin kapan bisa mengunduh data, pilih yang kapasitas memorinya besar agar tidak ada data yang hilang.
6. Biaya Kepemilikan (Cost of Ownership)
- Perhitungkan total biaya, termasuk biaya kalibrasi berkala, software, kabel, dan perlengkapan tambahan.
- Cari tahu biaya perawatan jangka panjang agar tidak ada biaya tak terduga.
Dukungan Produk (Product Support)
- Data logger sebaiknya mudah digunakan dan tidak memerlukan banyak bantuan teknis.
- Pilih pemasok yang menyediakan layanan dukungan lengkap, mulai dari penilaian kebutuhan aplikasi hingga dukungan melalui telepon dan internet.
- Pastikan pemasok memiliki rekam jejak yang baik dan stabil secara finansial agar bisa jadi mitra jangka panjang.
- Mintalah contoh aplikasi dan referensi agar tahu bagaimana kinerja data logger di aplikasi serupa.
Sumber Referensi (Resources)
- ASHRAE menyediakan standar penting untuk kenyamanan dan kualitas udara dalam ruangan, misalnya:
- ASHRAE Standard 55-2004: Kondisi Lingkungan Termal untuk Penghunian Manusia
- ASHRAE Standard 62.1-2010: Ventilasi untuk Kualitas Udara Dalam Ruangan yang Dapat Diterima
- Indoor Air Quality Guide: Praktik Terbaik untuk Desain, Konstruksi, dan Komisioning
- Kontak ASHRAE:
- Telepon: (404) 636-8400
- Website: www.ashrae.org
- Untuk analisis data di Excel, bisa menggunakan add-in pihak ketiga untuk fungsi psikrometrik (menghitung temperatur bulp basah, entalpi, dll), contohnya:
- ¡Get Psyched! dari KW Engineering (www.kw-energy.com/psych.htm)
- PsyFunc dari Linric Company (www.linric.com)
Menggunakan Data Logger untuk Menganalisis Efisiensi AHU dan Hemat Energi
- Tantangan Operasi HVAC:
Sistem HVAC komersial memiliki banyak setpoint dan komponen (boiler, chiller, pompa, kipas, dll) yang bisa menyebabkan pemborosan energi jika tidak dikontrol optimal. - Menemukan Pemborosan Energi:
Data logger portabel membantu mengidentifikasi sumber pemborosan energi yang tidak terlihat hanya dengan data tagihan listrik atau data perangkat. - Manfaat untuk Pengelola Gedung:
Memantau performa HVAC dengan data logger membantu menjaga kenyamanan dan performa mesin lama, sekaligus mengurangi biaya energi yang berkontribusi langsung pada profit perusahaan. - Panduan dan Studi Kasus:
Ada panduan dan makalah yang mengulas penggunaan data logger dalam berbagai aplikasi seperti:- Monitoring performa geothermal heat pump
- Optimasi sistem solar thermal
- Verifikasi pengukuran energi (Measurement & Verification) untuk dana stimulus ARRA
- Memenuhi kredit sertifikasi LEED untuk gedung yang sudah ada
- Hemat energi pada sistem kompresor udara
- Komisioning bangunan (Building Commissioning)
- Monitoring dalam industri farmasi
Tentang Onset
Onset adalah pemasok terkemuka alat perekam data (data logger) dan solusi pemantauan yang membantu mengukur, merekam, dan mengelola data untuk meningkatkan lingkungan serta melindungi produk yang sensitif terhadap suhu. Berbasis di Cape Cod, Massachusetts, Onset telah merancang dan memproduksi produknya di lokasi tersebut sejak tahun 1981.
Website: www.onsetcomp.com

Hubungi Kami
Kami siap membantu kesuksesan proyek data logging Anda. Spesialis produk kami siap berdiskusi dan merekomendasikan solusi terbaik sesuai kebutuhan proyek Anda.
Kontak Penjualan
(Jam operasional: Senin sampai Jumat, 8 pagi – 5 sore Waktu Timur)
Email: sales@onsetcomp.com
Telepon: 508-759-9500
Telepon bebas pulsa (AS): 800-564-4377
Faks: 508-759-9100
Dukungan Teknis
(Jam operasional: Senin sampai Jumat, 8 pagi – 8 malam Waktu Timur)
Email: loggerhelp@onsetcomp.com
Telepon: 508-759-9500
Telepon bebas pulsa (AS): 877-564-4377
Alamat Perusahaan
Onset Computer Corporation
470 MacArthur Blvd.
Bourne, MA 02532, Amerika Serikat