Cara Memenuhi Standar Kualitas Udara Dalam Ruangan dengan Pemantauan CO₂

Legislasi Kualitas Udara Dalam Ruangan
Kadar CO₂ dalam ruangan bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan pernapasan, sakit kepala, pusing, dan kelelahan — bahkan pada level serendah 500 ppm. Karena itu, CO₂ dipakai sebagai indikator ventilasi dan pencegahan penyebaran penyakit udara.
Banyak negara seperti AS, Inggris, Jepang, dan Jerman sudah menerapkan atau mempertimbangkan aturan hukum untuk pemantauan CO₂ di tempat kerja.
Contohnya di Inggris:
- Tindakan harus diambil jika CO₂ melebihi 1500 ppm.
- Disarankan di bawah 800 ppm untuk area aktivitas tinggi.
Peraturan ini juga mengatur spesifikasi alat monitor CO₂, cara pengukuran, dan tindakan yang harus dilakukan.

Syarat CO₂ Monitor
Tidak semua monitor CO₂ cocok untuk pemantauan akurat di dalam ruangan. Berikut syarat utamanya:
- Rentang pengukuran luas: Minimal dari 400 hingga 5.000 ppm.
- Pengukuran langsung: Harus mengukur CO₂ secara langsung, bukan perkiraan dari faktor lain (misal: kadar oksigen).
- Kalibrasi: Harus dikalibrasi agar akurat. Idealnya, pilih yang bisa kalibrasi otomatis untuk menghemat waktu dan biaya.
EasyLog Alat Perekam Data Suhu Dan Kelembaban Udara Data Logger EL-IOT-CO2
CO2 and Air Quality Data Logger ini secara otomatis mengunggah data ke Cloud dan dapat menyimpan lebih dari 300.000 pembacaan. Dilengkapi indikator status, alarm suara, serta batas alarm yang bisa diatur, alat ini juga memiliki sensor CO2 yang mengkalibrasi sendiri. Cocok untuk pemantauan kualitas udara yang praktis dan akurat.

Praktik Terbaik Penggunaan CO₂ Monitor
Letakkan satu monitor di setiap ruangan atau area kerja.
Posisikan monitor setinggi kepala dan minimal 0,5 m dari orang, agar tidak menangkap napas langsung.
Jauhkan dari jendela, pintu, ventilasi, atau AC, agar hasil tidak terlalu rendah.
Lakukan pengukuran berkala di waktu-waktu penting sepanjang hari.
Catat hasilnya untuk analisis jangka panjang—pakai data logger CO₂ berbasis Cloud agar pencatatan otomatis.

Tindakan untuk Menurunkan Kadar CO₂
- Buka jendela, ventilasi, dan pintu untuk meningkatkan ventilasi alami (jangan ganjal pintu kebakaran).
- Gunakan ventilasi mekanis (kipas, AC) untuk menarik udara segar dari luar.
- Jangan turunkan kapasitas ventilasi meskipun jumlah orang berkurang—dasarkan pada jumlah maksimum pengguna ruangan.
- Kurangi jumlah orang di ruangan jika ventilasinya buruk, misalnya dengan menjadwalkan waktu kerja bergantian.
- Perhatikan jenis aktivitas di ruangan—olahraga, menyanyi, atau aktivitas berat butuh ventilasi lebih baik.
- Terus pantau CO₂, karena kondisi bisa berubah tergantung musim atau cara penggunaan ruangan.
- Pantauan CO₂ juga membantu deteksi dini jika sistem ventilasi/AC rusak.